Topik 5 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia
Nama : Nurhayati
NIM : 2398014883
TOPIK
5_AKSI NYATA
Berikut
hasil refleksi setelah mempelajari topik 5 Perspektif Sosiokultural dalam
Pendidikan:
1. Mulai
Dari Diri: apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses
pembelajaran?
Sebelum
memulai pembelajaran perspektif sosiokultural topik 5 ini, hal yang saya
pikirkan yakni bagaimana menyusun
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD serta bagaimana merancang materi
pembelajaran yang menerapkan Scaffolding pada ZPD.
Scaffolding merupakan bagian dari konsep ZPD dan dipahami sebagai dukungan dari lingkungan, seperti teman, guru, dan orang tua yang lebih mampu. Tujuannya adalah untuk mendukung anak-anak yang tidak mampu mencapai tujuan perkembangannya. Penggunaan strategi, pendekatan, model, metode, teknik, dan taktik pembelajaran scaffolding pada ZPD merupakan cara yang tepat untuk menunjang pembelajaran siswa. Dalam hal ini guru dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Selain itu, peran teman sebaya dalam pembelajaran juga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dan membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif. Dukungan yang diberikan dapat berupa bimbingan, dukungan, pujian, bahkan scaffolding terhadap penerapan pendekatan, strategi, model, dan teknik pedagogi. Tolok ukurnya adalah siswa perlu memahami di mana mereka membutuhkan titik-titik dukungan. Sebagai pendidik, penting untuk melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Hal ini dapat dicapai dengan memilih teman sebaya dan orang dewasa yang lebih berkompeten dalam memberikan materi pembelajaran dan memberikan dukungan yang tepat (scaffolding).
2. Eksplorasi
Konsep: apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?
Hal yang saya pelajari dari topik ini
yakni tentang Pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada
ZPD dalam pendidikan di Indonesia yang sering diterapkan dalam pembelajaran dan
benar-benar dapat membantu siswa mencapai potensi maksimalnya. Hal ini terjadi
ketika pendidik menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang sesuai dengan ZPD setiap siswa agar siswa memperoleh
pembelajaran yang lebih relevan. Rencana pembelajaran dibuat dengan
mempertimbangkan latar belakang, karakteristik dan kemampuan siswa.
Dalam konteks
pemberian scaffolding, pendidik harus terlebih dahulu mengetahui ZPD
masing-masing siswa sebelum memutuskan jenis dukungan apa yang akan diberikan
kepada siswa dalam bentuk scaffolding. Dukungan yang diberikan melalui
pendekatan seperti pendekatan TaRL (Teaching at Appropriate Level), dimana
pembelajaran dikelompokkan sesuai tingkat kemampuan siswa. Selain itu,
penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya juga merupakan bentuk scaffolding
yang tepat, karena siswa berkemampuan tinggi dapat membantu siswa berkemampuan
rendah mencapai tujuan belajarnya.
Pengajaran
dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
sesuai dengan ZPD, membentuk siswa sesuai scaffolding yang benar dan efisien sehingga
membantu siswa menguasai ZPD-nya. Jika pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan pendidik tidak selaras dengan ZPD, maka siswa akan menjauh dari ZPD,
dan jika scaffolding yang diberikan terlalu banyak maka keterampilan siswa yang
berkemampuan tidak akan meningkat. Selain itu, siswa yang memiliki interaksi
sosial yang baik dengan guru dan teman sebayanya dapat menjadi scaffolding bagi
teman sebayanya yang membutuhkan bantuan untuk mengatasi hambatan atau
penguasaan konsep. Hal ini menciptakan kesempatan untuk berkolaborasi, bertukar
ide, dan membangun keterampilan sosial.
3. Ruang
Kolaborasi: apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda
dalam ruang kolaborasi?
Hal
yang kami pelajari dalam ruang kolaborasi ini belajar menyampaikan pandangan
masing-masing anggota kelompok tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan
serta pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pendekatan, strategi, metode dan
teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD dapat menjadi
pedoman atau tolak ukur untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran
sesuai aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain itu juga mempengaruhi
proses pendidikan dimana peserta didik yang awalnya tidak mampu memecahkan
masalah, mampu menyelesaikannya dengan bimbingan orang yang lebih berkompeten.
Sehingga pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan
dalam ZPD merupakan langkah dan keputusan yang tepat untuk membantu siswa.
Scaffolding dapat dilakukan melalui pembelajaran Student Centered agar peserta
didik mampu mengaktualisasikan potensi diri yang dimiliki.
Dari
hasil belajar dalam ruang kolaborasi ini kami menyimpulkan bahwa secara
keseluruhan kesiapan anggota kelompok 4 dalam mengajar dengan memperhatikan pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan diimplementasi dalam
scaffolding masih perlu adaptasi dengan menyesuaikan pembelajaran agar tidak
terlalu susah dan tidak terlalu mudah bagi peserta didik dengan cara menurunkan
atau menaikkan level pembelajaran, menyesuaikan rencana pembelajaran dengan ZPD
peserta didik antara perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial,
serta memahami tingkat perkembangan peserta didik yang kemudian perlu diberikan
dorongan bantuan untuk mencapai potensi maksimal. Sebagai pendidik saya
menyadari bahwa tahap perkembangan dan karakteristik peserta didik berbeda-beda
dalam satu kelas sehingga tahap perkembangan dan gaya belajar juga berbeda.
Maka dari itu sebagai pendidik harus bisa membimbing peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya.
4. Demonstrasi Kontekstual: apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)
Hal penting yang saya pelajari dalam
demonstrasi kontekstual ini yakni persamaan dan perbedaan pandangan tentang pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD
yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Serta persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar dengan memperhatikan pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD. Selain itu, saya
belajar cara memberikan apresiasi dengan saling memberikan penilaian kepada
kelompok lain saat presentasi. Semua kelompok sudah mempresentasikan hasil
dengan baik dan jawaban yang diberikan mampu menjawab pertanyaan dari konsep
dan topik perspektif sosiokultural.
5. Elaborasi Pemahaman: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Hal yang saya pahami yakni dalam topik pembahasan ini menguraikan tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang digunakan sebagai kerangka ZPD. Dalam scaffolding, pendidik berperan dalam ZPD, sebagai guru berada di antara kemampuan aktual dan potensial siswa, sehingga pendidik perlu membimbing siswa untuk mengembangkan potensinya. Kerangka yang diterapkan oleh pendidik mempertimbangkan pendekatan, metode, strategi, dan teknologi pembelajaran yang digunakan berdasarkan perbedaan karakteristik setiap siswa. Dengan demikian, pendidik berperan sebagai ahli untuk membimbing peserta didik yang awalnya tidak mampu menjadi mampu.
Hal baru yang saya pahami dalam proses pembelajaran, sebagai seorang pendidik sangat penting menguasai dan memahami materi tentang bagaimana cara memahami karakteristik siswa agar dapat merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, penerapan scaffolding bukanlah hal yang mudah dan memerlukan perhatian yang cermat terhadap pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang tepat agar dapat mengembangkan potensi siswa dan peran pendidik dalam mengembangkan potensi siswa sangatlah penting karena guru berperan sebagai orang ahli dalam pembelajarannya. Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut, Bagaimana jika peserta didik yang dirasa memiliki potensi untuk dikembangkan namun peserta didik enggan untuk mengaktualisasikannya, bukankan sulit bagi pendidik untuk menerapkan scaffolding apabila peserta didik tersebut menutup diri?
6. Koneksi
Antar Materi: apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik didalam
mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?
Dalam
proses pembelajaran pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang
diterapkan sebagai staf holding pada ZPD dapat menjadi pedoman atau tolak ukur
agar peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan aspek
pengetahuan keterampilan dan sikap selain itu juga mempengaruhi proses
pendidikan di mana peserta didik yang awalnya belum bisa menyelesaikan suatu
masalah menjadi bisa karena adanya bimbingan orang yang lebih kompeten.
Sehingga pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan
pada ZPD menjadi langkah dan keputusan yang tepat untuk membantu peserta didik.
Peserta didik berasal dari latar belakang yang berbeda sehingga memiliki
karakteristik tahap perkembangan kemampuan dan kebiasaan sosial serta moral
yang berbeda pula. Dalam scaffolding pada ZPD penerapan strategi pendekatan
metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik
sehingga peserta didik mampu beradaptasi dengan situasi belajar apapun dan
menghasilkan perubahan dalam pengalaman belajar.
Penerapan strategi pendekatan metode dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran merupakan alternatif terpenting dalam scaffolding kepada peserta didik pada ZPD. Sehingga dapat mempermudah peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan memecahkan masalah. Dalam mengembangkan potensi peserta didik pendidik dituntut untuk mampu menerapkan strategi pendekatan metode dan teknik pembelajaran yang merangsang kemampuan peserta didik untuk mencari jawaban sendiri melalui kemandirian belajar ataupun kelompok. Penerapan pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran perlu adanya profiling peserta didik (pemahaman peserta didik dan pembelajarannya) agar dapat mengetahui karakteristik dan tahap perkembangannya sehingga dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangannya serta peserta didik mampu mengaktualisasikan potensi dirinya. Penerapan pendekatan metode strategi dan teknik pembelajaran yang memperhatikan karakteristik peserta didik agar pendidik dapat merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Model pembelajaran yang dapat diterapkan salah satunya student centered/pembelajaran berdiferensiasi (Prinsip Pengajaran dan Asesmen)
7. Aksi nyata: apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?
Manfaat
mempelajaran pada topik ini dalam membantu kesiapan belajar peserta didik
adalah membantu penerapan seorang guru dalam memberikan bantuan yang tepat pada
peserta didik. Saya menilai kesiapan saya saat ini dalam skala 8 dari 10 karena
saya belum maksimal menerapkan bantuan kepada peserta didik dengan tepat sesuai
dengan scaffolding pada ZPD. Dalam penerapan bantuan yang saya lakukan saya
memberikan bantuan ditahap awal dalam pengerjaan tugas, namun belum secara
maksimal memberikan kemandirian pada seluruh peserta didik. Persiapan saya lebih
lanjut untuk menerapkan scaffolding pada ZPD secara optimal adalah dengan
melakukan observasi secara maksimal lalu melakukan asesmen awal untuk
mengetahui kemampuan peserta didik, lalu menentukan kelompok diskusi
berdasarkan asesmen dan memberikan bantuan berdasarkan kemampuan yang ada pada
kelompok tersebut.
Sekian, semoga bermanfaat ya
Salam Literasi!
Komentar
Posting Komentar