Topik 4 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Sumber: Youtube Lentera Indonesia-Net

Sumber: Youtube Lentera Indonesia-Net

Nama : Nurhayati

NIM : 2398014883

TOPIK 4_AKSI NYATA

Berikut hasil refleksi setelah mempelajari topik 4 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan:

1. Mulai Dari Diri: apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

   Sebelum memulai pembelajaran perspektif sosiokultural topik 4 ini, hal yang saya pikirkan yakni bagaimana menganalisis rencana dan materi pembelajaran yang sesuai pada ‘Zone of Proximal Development. Jika saya mendapatkan tugas mengajar, saya akan memperhatikan pembelajaran pada “Zone of Proximal Development (ZPD). Pembelajaran dalam ZPD mengacu pada jarak antara kemampuan aktual seorang siswa dengan potensi tertinggi yang dapat dicapainya melalui bimbingan, dukungan, dan kerja sama para pendidik. Kita perlu memperhatikan kemampuan setiap siswa dan memberikan bimbingan yang tepat untuk membantu mereka mencapai tujuan belajar secara optimal. Kita juga perlu memberikan dukungan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya. Sebagai pendidik kita perlu mengetahui dan memperhatikan potensi perkembangan anak didik kita agar dapat menyesuaikan dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Penerapan pembelajaran dengan Zone of Proximal Development (ZPD) akan terlihat hasilnya pada peserta didik, yaitu kemampuan yang dimiliki akan meningkat lebih baik setelah diberikan bantuan atau pendampingan secara bertahap.

2.      Eksplorasi Konsep: apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Hal yang saya pelajari dari topik ini yakni tentang Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ dalam pendidikan di Indonesia yang dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk bisa berpikir kritis, mandiri dan mampu mengeksplor pengetahuan tetapi tetap terarah karena ada guru yang mendampingi. Pandangan saya lainnya, menurut saya siswa perlu mendapatkan keleluasaan untuk belajar sehingga melalui pembelajaran ZPD ini dapat menjadi pilihan bagi guru untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif tetapi tetap terarah dengan bimbingan yang diberikan oleh guru.

3.    Ruang Kolaborasi: apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Hal yang kami pelajari dalam ruang kolaborasi ini belajar menyampaikan pandangan masing-masing anggota kelompok tentang pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Zone of Proximal Development (ZPD) yakni jarak antara tugas yang paling sulit yang seorang anak dapat lakukan sendiri dan tugas yang paling sulit yang seorang anak bisa lakukan dengan bantuan. Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) dalam kaitannya dengan praktik pendidikan adalah ZPD memberikan perspektif khusus untuk mengkonseptualisasikan hubungan antara pembelajaran dan perkembangan manusia. Pembelajaran dimana seseorang dalam proses belajarnya dibantu oleh seorang guru atau bahkan teman sebaya nya yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang lebih tinggi. Dalam hal ini, guru berperan penting dalam membantu siswa untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan sampai dimana bantuan guru tidak lagi dibutuhkan, karena siswa sudah mencapai kemampuan dan keterampilan tersebut. Guru juga tidak bisa menyamaratakan pemahaman dalam membina semua siswa. Guru harus memahami apa yang soal dipelajari siswa dan mana yang tidak siap dipelajari siswa. Dalam pembelajaran, penting bagi siswa untuk diberi instruksi tugas oleh guru atau orang yang lebih terampil dalam bidangnya yang kemudian akan dijadikan pedoman bagi siswa lalu digunakan untuk mengatur diri siswa itu sendiri.

Dari hasil belajar dalam ruang kolaborasi ini kami menyimpulkan bahwa secara keseluruhan kesiapan anggota kelompok 4 dalam mengajar dengan memperhatikan pembelajaran ZPD masih perlu adaptasi dengan menyesuaikan pembelajaran agar tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah bagi peserta didik dengan cara menurunkan atau menaikkan level pembelajaran, menyesuaikan rencana pembelajaran dengan ZPD peserta didik antara perkembangan aktual dengan tingkat perkembangan potensial, serta memahami tingkat perkembangan peserta didik yang kemudian perlu diberikan dorongan bantuan untuk mencapai potensi maksimal. Kesiapan mengajar dengan memperhatikan ZPD harus dikuasai seorang pendidik dalam proses pembelajaran. Selain itu seorang pendidik harus mampu memetakan ZPD peserta didik dan scaffolding yang diberikan tepat sasaran.

4.  Demonstrasi Kontekstual: apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal penting yang saya pelajari dalam demonstrasi kontekstual  ini yakni persamaan dan perbedaan pandangan tentang pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki. Serta persamaan dan perbedaan pandangan tentang mengajar dengan memperhatikan pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD) yang dimiliki peserta didik. Selain itu, saya belajar cara memberikan apresiasi dengan saling memberikan penilaian kepada kelompok lain saat presentasi. Semua kelompok sudah mempresentasikan hasil dengan baik dan jawaban yang diberikan mampu menjawab pertanyaan dari konsep dan topik perspektif sosiokultural.

5.      Elaborasi Pemahaman: Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

    Hal yang saya pahami yakni Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara kemampuan aktual dan potensial. Istilah “Zone of Proximal Development'' mungkin merupakan salah satu konsep paling luas yang terkait dengan produksi ilmiah Vygotsky. Gagasan Vygotsky tentang zona perkembangan proksimal merupakan upaya kerjasama antara orang-orang yang mampu dan mereka yang belum mempunyai kapasitas untuk mencapai kompetensi dan kemandirian. Dalam penelitian pendidikan, konsep ini sekarang banyak digunakan (atau direferensikan) di banyak disiplin ilmu ketika mempertimbangkan proses belajar mengajar. ZPD memegang peranan penting dalam proses pendidikan. Karena ZPD merupakan salah satu unsur budaya yang membantu anak belajar tentang lingkungannya, kemampuannya menyelesaikan tugas dan menyelesaikan masalah secara mandiri, serta tingkat perkembangan potensi yang dihasilkannya. Ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan suatu tugas atau memecahkan suatu masalah dibawah bimbingan orang dewasa. Di sini, siswa mempelajari berbagai metode komunikasi visual dan pendengaran, teknologi, dan hiburan. Aspek utama dalam bidang perkembangan proksimal meliputi asumsi-asumsi yang umum digunakan pada semua mata pelajaran (diskusi antar teman sejawat), dorongan dari orang yang berkompeten (diskusi guru dan siswa yang memandu proses pembelajaran), dan asumsi potensial biasanya menggunakan model pembelajaran termudah (pemahaman mengenai minat dan bakat dari peserta didik untuk perancangan modul ajar yang relevan). Zona perkembangan proksimal tidak hanya berkaitan dengan tingkat belajar siswa tetapi juga dengan pemahaman proses perkembangan. Meskipun fokus utama yang ingin dicapai adalah mengatasi permasalahan dengan menggunakan zona pengembangan proksimal, namun tetap memerlukan pemahaman dan analisis agar dapat dilakukan secara maksimal.

    Hal baru yang saya pahami dalam proses pembelajaran, guru perlu memahami ZPD dan scaffolding untuk membantu siswa belajar lebih maksimal. Scaffolding memainkan peran penting dalam memungkinkan peserta mencapai potensi mereka. Pada pelaksanaannya, guru harus mampu menciptakan pembelajaran modern dengan berperan sebagai fasilitator dan menciptakan kondisi agar kemampuan sejati siswa dapat tumbuh dan mengeluarkan potensinya. Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut, scaffolding bukan sesuatu yang mudah, bagaimana jika guru gagal memberikan arahan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan potensialnya?.

6.   Koneksi Antar Materi: apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik didalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Penerapan ZPD pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yakni pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangannya dan mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak dapat melakukannya. Siswa diberikan tugas-tugas kompleks, sulit dan realistis dan kemudian diberikan bantuan secukupnya untuk menyelesaikan tugas-tugas itu. Terdapat korelasi antara materi topik 4 perspektif sosiokultural dalam pendidikan dengan mata kuliah Filosofi Pendidikan bahwa dalam konsep pendidikan di Indonesia menggunakan sistem among, dimana pendidik ngemong/ momong peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya, bakat, passion, dan potensi yang dimiliki. Berkaitan dengan ZPD, terdapat scaffolding yang membantu, menuntun, dan membimbing peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu, topik 4 ini juga mempunyai keterkaitan dengan mata kuliah pemahaman peserta didik dan pembelajarannya bahwa dalam pembelajaran pemahaman peserta didik dan pembelajaran pendidik dituntut untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan peserta didik agar dapat berkembang sesuai bakat, minat dan potensi peserta didik. Hal tersebut berkaitan dengan ZPD, dimana Scaffolding berkaitan dengan bimbingan untuk peserta didik mencapai potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan dan karakteristik peserta didik.

7.      Aksi nyata: apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya? Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Manfaat yang saya dapatkan dari mempelajari topik ini, saya dapat mengidentifikasi tingkat kemampuan peserta didik dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan ZPD mereka. Ini memungkinkan saya membuat aktivitas belajar yang maksimal, memberikan bantuan yang tepat, dan mendukung perkembangan mandiri peserta didik. Setelah mempelajari mata kuliah ini, saya menilai kesiapan diri saya stuck masih di angka 8 dari 10 karena saya menyadari perlu meningkatkan pemahaman terkait ZPD, terutama dalam konteks pendidikan Indonesia dan kurikulum yang berlaku. Melakukan praktek mengajar, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan refleksi berkelanjutan menjadi fokus peningkatan kesiapan. Dengan persiapan ini, saya yakin dapat mengimplementasikan konsep ZPD dengan lebih efektif, membantu peserta didik mencapai potensi belajar mereka secara optimal.


Sekian, semoga bermanfaat ya

Salam literasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik 1 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Ketika Uang Bermain, Aku Bisa Apa?

Banyak Jalan Mendapat Hidayah-Nya